Rabu, 12 April 2017

BUDAYA ANTRI VS MATEMATIKA

BUDAYA ANTRI VS MATEMATIKA
 
Seorang guru di Australia pernah berkata, “Kami tidak terlalu khawatir jika anak2 sekolah dasar kami tidak pandai Matematika. Kami jauh lebih khawatir jika mereka tidak pandai mengantri.
Sewaktu ditanya : “Mengapa dan kok bisa begitu ? Kerena yang terjadi di negara kami justru sebaliknya”.
Inilah jawabannya :

Senin, 03 April 2017

REAKSI OKSIDASI REDUKSI (REDOKS) BAGIAN II



REAKSI OKSIDASI - REDUKSI (REDOKS) BAGIAN II

Konsep Reaksi Redoks Berdasarkan Perubahan Bilangan Oksidasi

Pada bahasan sebelumnya, kita sudah mengetahui konsep reaksi redoks berdasarkan pengikatan dan pelepasan oksigen, hidrogen atau elektron. Kita juga sudah mempelajari cara penentuan bilangan oksidasi. Pada bagian II, ini kita akan mempelajari tentang reaksi oksidasi – reduksi berdasarkan perubahan bilangan oksidasi unsur-unsur yang terlibat dalam reaksi.
Bagaimanakah bilangan oksidasi dapat menjelaskan reaksi redoks?
Sekarang, perhatikanlah reaksi berikut:
2SO2(g) + O2(g) ⎯⎯→  2SO3(g)

Minggu, 02 April 2017

REAKSI OKSIDASI - REDUKSI (REDOKS) BAG. I

REAKSI OKSIDASI REDUKSI (REDOKS) BAGIAN I

Reaksi kimia merupakan proses perubahan materi yang berhubungan dengan pembentukan zat yang sifat dan jenisnya baru. Kajian tentang reaksi kimia memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Karena dengan memahami tentang reaksi kimia, kita dapat merekayasa zat-zat atau bahan-bahan yang tadinya tidak bermanfaat menjadi lebih bermanfaat. Dalam dunia industri kimia, pemahaman tentang reaksi kimia dapat dimanfaatkan untuk mengontrol reaksi-reaksi yang tidak diperlukan, atau mengendalikan kondisi reaksi-reaksi kimia tertentu agar produk yang dihasilkan lebih maksimal.
Berbagai jenis reaksi kimia, seringkali kita saksikan dalam kehidupan sehari-hari, baik secara sadar atau tidak disadari, bahkan mungkin secara sengaja atau tidak sengaja kita telah mereaksikan zat-zat tertentu sehingga dihasilkan zat yang baru. Saat kita menghirup gas oksigen dari udara, sebenarnya tanpa disadari gas oksigen tersebut oleh tubuh akan digunakan untuk membakar zat-zat makanan sehingga dihasilkan energi untuk keperluan kita berpikir, bergerak, dan lain-lain.
Kita mungkin pernah menyaksikan bagaimana besi akan berkarat ketika besi tersebut kita biarkan di tempat terbuka, buah apel yang kita kupas, akan berubah warnanya menjadi kecoklatan jika kita biarkan. Contoh lain, apabila kutub-kutub positif dan negatif dari baterai kita hubungkan, maka akan terjadi aliran arus listrik. Aliran arus listrik inilah yang menyebabkan lampu senter menyala. Apa sebenarnya yang terjadi pada besi dan buah apel tersebut, apa pula yang terjadi di dalam baterai sehingga bisa menghasilkan arus listrik? Peristiwa-peristiwa tersebut sebenarnya merupakan salah satu jenis reaksi kimia yang dinamakan reaksi oksidasi - reduksi (redoks). Apakah yang dimaksud reaksi redoks itu? Kita akan mempelajarinya pada uraian di bawah ini.

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT (i)

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT (I)


Perhatikan gambar di bawah ini!


Apa yang akan terjadi seandainya pada saat banjir, aliran lisrik dari PLN ke rumah-rumah tidak dimatikan?
Ya, tentu saja sangat berbahaya. Arus listrik dapat mengalir melalui genangan air dan dapat menyebabkan kita tersengat aliran listrik tersebut. Tahukah Anda mengapa arus listrik dapat mengalir melalui genangan air tadi?
Pada uraian di bawah ini kita akan mempelajari tentang fenomena daya hantar listrik larutan. Apa yang menyebabkan suatu larutan dapat menghantarkan listrik, bagaimana menguji daya hanter lisrik suatu dan larutan larutan-larutan apa saja yang dapat menghantarkan listrik.

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT (II)

LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT (II)

Pada bahasan sebelumnya kita telah mengetahui bahwa berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dikelompokkan menjadi larutan elektrolit dan larutan non elektrolit. Lalu, dapatkah kalian menjelaskan mengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik sedangkan larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik? kemudian, mengapa pada larutan-larutan elektrolit terdapat gejala yang berbeda pada alat uji daya hantar listrik?